Di pagi hari yang cerah, aku dan ibu ku sedang berjalan - jalan pagi. Tiba-tiba entah apa yang mendorong ibuku memulai pembicaraan.
Ibu : "Mbak Fafa suka nggak punya ayah kayak ayah ?"
deeng, akupun benar-benar tak tau harus menjawab apa.
hening seketika
Fafa : "Hmmm, biasa aja ah."
ibu pun hanya menanggapinya dengan santai.
----------------
Setelah kejadian itu berlalu, masih terngiang pertanyaan itu di pikiran dan telingaku. Sejenak aku berpikir.... ada saat dimana , ayah, menjadi seperti ayah yang aku inginkan. Yang pengertian, mendengarkan cerita anaknya dan bersikap melindungi.
Tapi,
Ayah bisa menjadi sosok ayah yang sangat tidak aku inginkan. Itu semua terjadi ketika, keluar amarah nya, wajah nya yang memerah, dan suara nya yang meninggi ; menghentak. Aku sangat membenci bila semua itu terjadi. Selalu beranggapan dalam benakku , kenapa aku memiliki ayah seperti itu ?
Seakan semua sosok malaikat dalam diri beliau lenyap , di gerogoti oleh api yang penuh amarah dan kebencian.
Mau bagaimanapun sosok beliau, ayah tetap ayah ku, tidak akan bisa yang menggantikan sosok dirinya dalam perjalanan kehidupanku. Ayah terhebat di dunia. Terimakasih ayah... "Aku mencintai mu ayah, ya Allah berikan kesehatan selalu pada ayah, mudahkanlah beliau dalam mencari rizki-Mu. Dan jadikan kami keluarga yang selalu Kau lindungi dan selalu berada di jalan Mu ya Allah.. aamiin "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar